Mengenal HIPPRADA
|
HIPPRADA
adalah singkatan dari Himpunan Pandu dan Pramuka Wreda. Sejak
berdirinya Gerakan Pramuka semua organisasi Pandu yang ada sebelumnya,
telah menyatakan meleburkan diri ke dalam Gerakan Pramuka. Mulai saat
itu kata Pandu berganti nama dengan Pramuka.
Pada
Tahun 1967 muncul beberapa gagasan dari beberapa tokoh Pandu yang
tidak bergabung ke Pramuka, untuk berhimpun dalam suatu wadah
tersendiri dan akhirnya gagasan tersebut dikemukakan kepada Ketua
Kwarnas. Alm. Sri Sultan Hamengkubuwono IX pada waktu meninjau
perkemahan Pramuka Penegak dan Pandega (Perpanitra) di Bogor pada
bulan Agustus 1968.
Pada
tanal 5 Mei 1972 di Kwarnas berkumpul sekitar 30 orang Pandu, untuk
membentuk dewan sesepuh pandu-pandu yang diketuai oleh Bung Tomo.
Setahun kemudian dalam sebuah pertemuan di kediaman Bapak Sri Sultan
HB IX, tanggal 8 April 1973, usulan Pandu Wreda diterima. Akhirnya SK
Ka Kwarnas Gerakan Pramuka Nomor : 075/ KN/ 75 tanggal 22 Juli 1975,
Himpunan Pandu Wreda ( Hiprada ) resmi terbentuk dengan ketua umum
pertama Alm. Bapak Soediro ( Mantan Gubernur Sulawesi ) dan ketua harian Bapak Prof. Dr. Soetarman ( Mantan Ketua PP IPINDO).
Pada
Tahun 1983, Hiprada dikembangkan dengan membuka pintu bagi anggota
Pramuka Dewasa usia di atas 27 tahun menjadi anggota. Dengan langkah
itu diharapkan HIPPRADA ( sudah dengan 2 P ) dapat menghimpun para
anggota Pramuka Dewasa yang tidak menjadi Pembina dan Andalan dapat
bergabung ke dalam Hipprada. Seperti Gerakan Pramuka, saat ini
Hipprada telah memiliki AD/ ART dalam mengatur Organisasinya.